KANAL ONE, SUMBAWA - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Nomor urut 01, Hj. Sitti Rohmi Djalilah - HW Musyafirin (Rohmi - Firin) akan memperjuangkan pemutihan (dihapus) hutang di perbankan bagi petani yang gagal panen dan rugi karena harga-harga produk pertanian anjlok.
Hutang dimaksud adalah pinjaman petani di bank milik pemerintah yang digunakan untuk biaya produksi dari proses pengolahan lahan, pembelian pupuk dan obat-obatan sampai biaya panen.
"Miris sekali rasanya, petani yang sudah kesulitan akibat mahalnya biaya pengolahan lahan, harga pupuk dan obat-obatan, biaya panen, harga komodoti anjlok lalu terbebani lagi dengan hutang. Karena itu Rohmi - Firin akan memperjuangkan penghapusan hutang petani yang gagal panen dan akibat harga anjlok," tegas Haji Firin dalam orasi politiknya di kegiatan kampanye dialogis di Desa Pelat Kecamatan Unter Iwes Senin, 11 November dan di Kelurahan Brang Bara, Sumbawa, Selasa, 12 NoVember 2024.
"Harga pupuk tinggi, itu pun sulit didapat, ketika panen harga gabah anjlok, harga jagung anjlok, sementara gubernurnya diam tidak peduli kesulitan masyarakat. Sudah ganti gubernur! pilih Rohmi - Firin," tegas Haji Firin disambut riuh warga.
Ia menegaskan mengatur ketersediaan pupuk agar petani tidak kesulitan, memberi pinjaman modal usaha dan memastikan harga gabah, jagung serta produksi pertanian lainnya stabil adalah tugas Gubernur.
"Itu adalah kebutuhan dasar masyarakat yang wajib diatur dan penting sekali dilakukan oleh kepala daerah," imbuhnya.
Karena itu, sambung Haji Firin, memilih Gubernur tidak harus karena dia orang hebat, tidak harus dia gagah, tidak harus lulusan luar negeri atau bergelar bangsawan. Tapi memilih pemimpin adalah yang benar-benar berpihak dan peduli pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
"Petani menjerit karena hutang menumpuk dan panen gagal. Mau tidak petani yang karena gagal panen dan harga anjlok kita putihkan hutangnya. Kita hapus hutan itu?," tanya haji Firin.
"Mauuuuuu...," jawab warga serempak. "Bagaimana caranya...?," tanya Haji Firin lagi. "Coblosss nomor satu jilbab ijoooo....," jawab warga kompak, sembari mengacungkan salam satu jari.
Penghapusan hutang merupakan salah satu program Rohmi - Firin untuk meningkatkan kesejahteraan petani, disamping program hilirisasi pertanian yang mencakup masa pasca tanam hingga pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilainya sebelum dikirim keluar daerah.
Sedangkan Program jangka pendek adalah pembelian produksi pertanian (gabah dan jagung) oleh pemerintah ketika terjadi harga anjlok dengan menyiapkan dana pengamanan harga melalui APBD.
"Pemerintah tidak masalah rugi, tetapi petani tidak boleh rugi!," tandas Haji Firin.
Penulis : Dedy Soe
Editor : Dedy Soe
Komentar0
Bebas berkomentar. Sesuai Undang-undang Republik Indonesia. Link aktif auto sensor.