GpYlTUY0GpOiTSGlBSAlTSG0TY==

FORNAS Bukan Sekadar Festival: NTB Jadikan Tradisi Sebagai Identitas

FORNAS Bukan Sekadar Festival: NTB Jadikan Tradisi Sebagai Identitas

 KANAL ONE, MATARAM – Minggu pagi (29/06/2025), saat matahari belum sepenuhnya panas dan angin Udayana masih ramah menyapa, jalan protokol itu berubah jadi panggung rakyat. Bukan demonstrasi, bukan konser musik, tetapi sebuah parade kecil yang menyuarakan semangat sehat, budaya, dan kebersamaan sosialisasi FORNAS VIII NTB.

Tak seperti biasanya, CFD (Car Free Day) kali ini lebih hidup. Di antara peluh senam dan tawa anak-anak yang berlarian, muncul sosok-sosok muda membawa egrang dan gangsing. Mereka bukan sekadar bermain. Mereka sedang membangkitkan ingatan lama bahwa olahraga tak melulu soal medali, tapi juga soal tradisi dan identitas.

“Kalah menang semua senang!” teriak para mahasiswa dari komunitas Alo Main UNU NTB, sambil membagikan merchandise dan mengibarkan spanduk bertuliskan “FORNAS VIII: NTB Makmur Mendunia”.

Di tengah keramaian, berdiri seorang pria dengan senyum lebar dan nada bicara berapi-api. Namanya Dr. Yadi Imansyah, M.Or., seorang akademisi sekaligus panitia FORNAS VIII.

"Olahraga masyarakat sebagai warisan yang bisa menggerakkan ekonomi dan membangun peradaban. Bayangkan saja,” katanya dengan penuh semangat.

Dari satu permainan tradisional seperti gangsing, kita bisa bicara soal pendidikan karakter, wisata budaya, hingga pemasukan UMKM. Di belakangnya, deretan tenda kecil menampilkan produk lokal. Ada kripik kelapa, kain tenun, gelang bambu. Ini bukan hanya sosialisasi, ini preview kecil dari apa yang akan terjadi Agustus nanti saat FORNAS VIII resmi dibuka.

Warga Mataram pun antusias. Anak-anak mencobai egrang dengan tertatih, ibu-ibu berswafoto dengan keris mini, bapak-bapak bertanya-tanya: “FORNAS itu singkatannya apa ya?” dan langsung dijawab sukarelawan dengan penuh ramah. "Festival Olahraga Rekreasi Nasional!" jawabnya.

Dan di sanalah semangat itu menyatu: antara warga, pelaku budaya, mahasiswa, dan pemerintah. Semua berbicara dalam satu bahasa olahraga rakyat.Karena memang, FORNAS bukan PON. Bukan medali yang jadi rebutan, tapi tawa dan peluh kebersamaan. Dan NTB, dengan segala kehangatannya, siap menjadi tuan rumah yang tak cuma ramah, tapi juga meriah. 

Menurut Komisioner NTB FORNAS NTB 2025 adalah lebih dari sekadar festival olahraga masyarakat . Ini adalah selebrasi budaya, kebersamaan, dan semangat gotong royong. Sebagai Doktor Olahraga Tradisional, saya memandang FORNAS sebagai momentum emas untuk mengangkat kembali olahraga masyarakat dan Salah satunya kekayaan Olahraga tradisional Nusantara agar kembali hidup di tengah masyarakat dan diwariskan lintas generasi.

Tagline ‘NTB Makmur Mendunia’ sangat tepat menggambarkan visi besar FORNAS 2025, menjadikan Nusa Tenggara Barat sebagai pusat pengembangan olahraga masyarakat yang tidak hanya kuat secara budaya, tetapi juga berdampak nyata pada ekonomi dan pariwisata NTB. Inilah ajang strategis untuk memperkenalkan potensi lokal NTB ke panggung nasional bahkan internasional.

Di bawah semangat FORNAS NTB 2025: Kalah Menang Semua Senang, kita diingatkan bahwa olahraga masyarakat bukan tentang kompetisi semata, melainkan tentang kebersamaan, kesehatan, dan kegembiraan. Saya percaya bahwa FORNAS akan membuka ruang kolaborasi antara Pemerintah, komunitas, pelaku UMKM, penggiat budaya, akademisi, hingga sektor pariwisata untuk bersama-sama memajukan NTB melalui olahraga masyarakat.

Penulis: KO_03
Editor: Red

Komentar0

Bebas berkomentar. Sesuai Undang-undang Republik Indonesia. Link aktif auto sensor.

Type above and press Enter to search.