KANAL ONE, LOMBOK — Climate Rangers NTB bersama masyarakat Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, menggelar kegiatan Gawe Rakyat: Pohon untuk Kehidupan, Pendidikan untuk Perubahan pada tanggal 4–5 Oktober 2025.
Kegiatan Gawe Rakyat ini dalam semangat memperkuat kesadaran masyarakat dan generasi muda terhadap krisis iklim serta pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Mengusung tema besar Mengokohkan Budaya, Melestarikan Alam, dan Menyatukan Persaudaraan, kegiatan ini menjadi ruang pertemuan antara anak muda dan masyarakat desa untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya peran warga desa dalam menjaga bumi dan masa depan generasi mendatang.
Selama dua hari pelaksanaan, Gawe Rakyat menghadirkan dua kegiatan utama, yakni edukasi iklim dan penanaman pohon di area Bendungan Dusun Jati, Desa Karang Sidemen.
Dalam sesi edukasi iklim, puluhan siswa MTs As-Syatariah Karang Sidemen dilibatkan untuk berdialog dan belajar tentang dampak nyata perubahan iklim terhadap kehidupan sehari-hari—terutama di sektor pertanian dan sumber air yang menjadi tulang punggung ekonomi desa.
Melalui pendekatan yang menyenangkan dan partisipatif, peserta diajak menggambar dan berdiskusi untuk memahami bagaimana perubahan iklim dapat memengaruhi sumber air, suhu udara, hingga hasil pertanian. Kegiatan ini menjadi pengalaman belajar yang berkesan dan membuka ruang refleksi bagi anak-anak desa tentang pentingnya menjaga alam sejak dini.
Selain edukasi, Climate Rangers NTB bersama masyarakat juga melakukan penanaman ratusan bibit pohon buah dan tanaman pelindung di area lahan kritis dan sekitar bendungan desa. Aksi ini menjadi wujud nyata komitmen kolektif dalam menjaga lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan ekosistem lokal.
Koordinator Climate Rangers NTB, Muhammad Abihul Fajar, menyampaikan bahwa Gawe Rakyat bukan sekadar kegiatan menanam pohon, tetapi gerakan sosial yang menghidupkan kembali semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama terhadap alam dan budaya.
"Kami ingin menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari desa — dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama,” ujar Fajar.
Melalui kegiatan Gawe Rakya ini, Climate Rangers NTB berharap anak muda dan masyarakat semakin memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam, mengurangi dampak krisis iklim, serta memperkuat solidaritas dan persaudaraan antarwarga desa.
Kegiatan tersebut menjadi bukti bahwa gerakan lingkungan tidak harus dimulai dari kota besar, tetapi dapat tumbuh dari desa — tempat budaya, alam, dan kehidupan masyarakat berpadu untuk menyelamatkan masa depan generasi muda.
Penulis: KO_02
Editor: Hadi
Komentar0
Bebas berkomentar. Sesuai Undang-undang Republik Indonesia. Link aktif auto sensor.