GpYlTUY0GpOiTSGlBSAlTSG0TY==

Penerbangan Internasional Dibuka, Astindo Sowan ke Dispar

 

Penerbangan Internasional Dibuka, Astindo Sowan ke Dispar
Pengurus Astindo NTB berpose dengan Kadispar Yusron Hadi

Mataram - Riak kembali pulih pariwisata Lombok - Sumbawa mulai terlihat. Kembali bangkitnya pariwisata Lombok-Sumbawa ditandai dengan sejumlah event akbar dalam waktu dekat ini di kawasan Mandalika - Lombok Tengah. Namun yang lebih meyakinkan pelaku industri pariwisata segera pulih, dengan akan dibukanya kembali penerbangan internasional Ngurah Rai-Bali, hari ini, 14 Oktober 2021. Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB, lakukan langkah konsolidasi ke Dinas Pariwisata (Dispar) NTB di Mataram.

Ketua Astindo NTB, Sahlan. M Saleh, bersama pengurus Astindo NTB yang dikukuhkan satu bulan lalu, mulai menyiapkan strategi bisnisnya. Salah satunya dengan melakukan konsolidasi ke Kadispar NTB, Yusron Hadi. 'Sowan' ke pemerintah (dispar, red) menjadi bagian strategi Astindo, ikut mendukung pemulihan pariwisata NTB bangkit.

"Kami tidak sekedar sowan sebagai pengurus baru, tapi kami juga ingin berbagi peran, menghadapi kembali bangkitnya pariwisata NTB," jelas Sahlan usai menemui Kadispar, Yusron Hadi, Rabu (13/10).

Selain akan digelar sejumlah sport event berskala internasional, kembali pulihnya dunia pariwisata ditandai kembali dibukanya penerbangan internasional di bandara Ngurah Rai-Bali.

"Hari ini, jika berjalan sesuai rencana, penerbangan internasional di bandara Ngurah Rai-Bali akan dibuka. Ini sebuah pertanda pariwisata Indonesia berdenyut lagi setelah hampir dua tahun, ditempa pandemi," imbuh Sahlan sumringah.

Bali, selama ini menjadi salah satu barometer tingkat kunjungan wisatawan Indonesia. Tingkat kunjungan wisatawan ke Bali, juga menjadi bagian penting tingkat kunjungan wisatawan asing ke Lombok Sumbawa.

Sebagai bagian dari pelaku industri pariwisata, menurut Sahlan, seyogyanya Astindo segera berbenah. Menyiapkan diri (organisasi dan anggota Astindo) menyambuat kran usaha wisata yang mulai terbuka. Sahlan yakin, euforia wisata di kalangan wisatawan asing maupun nusantara bakal menyeruak. Hampir dua tahun menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan wisata, dan setelah border (tembok batasan perjalanan) dibuka, wisatawan akan membeludak.

"Tapi euforia wisata ini jangan dimaknai sebagai kesempatan balas dendam yang buat kita lalai dengan protokol kesehatan. Virus covid-19 masih ada. Walaupun kita sudah menjalani vaksin maupun rapid test, waspada dan diaiplin protokol kesehatan (prokes) tetap dikedepankan," jelas Sahlan menambahkan.

Sejalan dengan pikiran Astindo, Kadispar, Yusron Hadi, sepakat. Dibukanya kembali penerbangan internasional hari ini, jangan membuat lupa prokes. Gelombang III covid-19 di tanah air bisa saja terjadi.

"Tapi kita berdoa, ancaman gelombang covid-19 tidak terjadi lagi. Prokes harus tetap menjadi prioritas dan perhatian semua pihak. Pulihnya pariwisata sudah terlihat, tapi jangan membuat kita lalai memperhatikan prokes," motivasi Yusron ke pelaku usaha. (KO02)

Komentar0

Bebas berkomentar. Sesuai Undang-undang Republik Indonesia. Link aktif auto sensor.

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.