GpYlTUY0GpOiTSGlBSAlTSG0TY==

Warga Seteluk Atas Dibekali Penguatan Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Ekstremisme

Warga Seteluk Atas Dibekali Penguatan Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Ekstremisme

 KANAL ONE, SUMBAWA — Upaya mencegah penyebaran paham intoleran, radikalisme, dan ekstremisme terus diperkuat hingga ke tingkat desa. Hal tersebut terlihat dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di Kantor Desa Seteluk Atas, Kabupaten Sumbawa Barat, Sabtu (20/12/2025).

Kegiatan yang diikuti oleh 40 peserta ini menghadirkan narasumber dari lintas instansi, mulai dari pemerintah daerah, kementerian, hingga aparat keamanan. Hadir sebagai pemateri antara lain perwakilan Kesbangpol, Kementerian Agama, Diskominfo Kabupaten Sumbawa Barat, serta Tim Cegah Satgaswil NTB Densus 88 AT Polri. 

Kepala Desa Seteluk Atas, Abdurahman, turut menghadiri kegiatan tersebut bersama Agus Salim, mantan narapidana terorisme yang kini kembali menyatakan setia kepada NKRI.

Dalam pemaparannya, perwakilan Kesbangpol Kabupaten Sumbawa Barat, Henny Sasmita, menjelaskan berbagai strategi pemerintah daerah dalam mencegah berkembangnya paham intoleran, radikalisme, dan ekstremisme di masyarakat. 


Ia juga menguraikan latar belakang serta dampak negatif paham tersebut, sekaligus menekankan pentingnya peran masyarakat sebagai benteng utama dalam menjaga kerukunan dan persatuan.

Sementara itu, Fitri dari Diskominfo Kabupaten Sumbawa Barat menyoroti pentingnya literasi digital dan peran orang tua dalam mendampingi anak di ruang digital. Menurutnya, kemampuan memilah informasi, memverifikasi sebelum membagikan, serta etika bermedia sosial menjadi kunci agar masyarakat tidak terjerumus pada konten negatif, termasuk ujaran kebencian dan perundungan siber.

Pendekatan keagamaan turut disampaikan oleh Faturahman dari Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa Barat. Ia mengajak peserta untuk menerapkan konsep digital parenting dalam Islam, yakni mendidik anak di era digital dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku.

Materi pencegahan diperkuat oleh IPDA Sumardiansyah dari Tim Cegah Satgaswil NTB Densus 88 AT Polri. Dalam paparannya, ia menayangkan sejumlah video edukasi terkait regulasi terbaru, modus pendanaan terorisme melalui aset digital, serta pola perekrutan anak dan pelajar oleh jaringan teroris. 

Ia juga mengingatkan bahaya konten radikal di media sosial dan dark web, serta menegaskan bahwa orang tua memiliki peran strategis sebagai garda terdepan perlindungan anak dari paparan paham menyimpang.

Kegiatan semakin menggugah kesadaran peserta saat Agus Salim, eks napiter, menyampaikan testimoni perjalanan hidupnya hingga akhirnya meninggalkan paham radikal dan kembali berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sosialisasi berlangsung interaktif melalui sesi tanya jawab dan ditutup dengan foto bersama. Seluruh rangkaian kegiatan berakhir pukul 12.00 WITA dan berjalan aman, tertib, serta lancar.

Penulis: KO_02
Editor: Hadi

Komentar0

Bebas berkomentar. Sesuai Undang-undang Republik Indonesia. Link aktif auto sensor.

Type above and press Enter to search.