GpYlTUY0GpOiTSGlBSAlTSG0TY==

Imlek 2024 Sebentar lagi, Yuk Simak Sejarah Munculnya Perayaan ini

Tahun Baru Imlek 2024 Imlek tahun 2024 merupakan tahun Naga yang melambangkan kekuatan, kemuliaan, kehormatan, keberuntungan, dan kesuksesan. (Internet/KO)

KANAL ONE
- Hari raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa merupakan perayaan yang spesial, karena menjadi pemula tahun.

Hari raya Imlek juga menjadi awal sebuah harapan untuk meraih keberuntungan atau hoki, umur panjang, dan rezeki. 

Imlek tahun 2024 merupakan tahun Naga yang melambangkan kekuatan, kemuliaan, kehormatan, keberuntungan, dan kesuksesan. Sebagai satu-satunya makhluk mitos dalam zodiak Tionghoa, naga dianggap sebagai makhluk supernatural tanpa tandingan dalam hal bakat dan keunggulan.

Namun tahukah anda asal muasal perayaan tahun baru yang paling meriah di seantero jagad ini ?. Berikut ulasannya:

Imlek, merupakan hari besar agama Khonghucu, dalam sejarahnya pertama kali dilakukan para petani China untuk menyambut pergantian musim, dari musim dingin ke musim semi

Para petani di China menyambut musim semi dengan bahagia dan penuh syukur. Imlek juga populer dengan istilah Tahun Baru Cina. Apalagi, pada saat musim dingin mereka tidak

dapat bekerja. Untuk itulah, perayaan ini juga sering disebut sebagai Xin Jia atau Festival Musim Semi menyambut datangnya musim tanam pasca masa musim dingin.

Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan tahun baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam tahun baru, serta penyulutan kembang api.

Meskipun penanggalan Imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan Tionghoa di luar Tiongkok sering kali dinomori dari pemerintahan Huangdi.

Setidaknya sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli, sehingga pada tahun 2023 Masehi, Tahun Tionghoa adalah 2574 Kongzili.

Kendati berasal dari China, perayaan Imlek berlangsung dibanyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini seiring tersebarnya etnis Tionghoa ke berbagai penjuru dunia.

Bahkan perayaan tahun baru Imlek telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.

Hari raya Imlek juga berkaitan dengan legenda seekor naga raksasa atau dalam bahasa Mandari disebut Nian. Setiap kali muncul naga ini selalu mencari tumbal nyawa manusia.

Naga tersebut muncul dari dasar laut, dan kerap muncul pada akhir musim dingin, memakan apa saja yang ditemukan mulai dari hasil panen, ternak, dan bahkan penduduk desa.

Untuk melindungi diri mereka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. Dipercaya bahwa dengan melakukan hal itu, maka Nian atau Naga akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang penduduk serta memakan ternak hasil panen penduduk.

Pada suatu waktu, penduduk melihat naga raksasa lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah. Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa.

Nian pada akhirnya ditangkap oleh Hongjun Laozu, dewa Taoisme dalam kisah Fengsheng Yanyi, dan dijadikan kendaraan Honjun Laozu. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kertas merah di jendela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian.

Penulis: KO04
Editor: Zet

Komentar0

Bebas berkomentar. Sesuai Undang-undang Republik Indonesia. Link aktif auto sensor.

Cari Berita Lain di Google News
@tagarlombok